Tingginya populasi dan kapasitas produksi ternak besar di Kabupaten Garut, mengawali tumbuh kembangnya industri kecil/rumahan pengolahan kulit tersamak di Kabupaten Garut yang saat ini menjadi salah satu nominatif terbesar di Indonesia. |
Permintaan kulit tersamak Garut dari berbagai daerah di Indonesia terus meningkat sejalan dengan peningkatan kreativitas para pelaku kerajinan kulit, khususnya kulit sapi dan domba dalam menciptakan keragaman komoditas hasil olahan dari bahan kulit Letak geografis Kabupaten Garut yang berdekatan dengan kota Bandung dan sekitarnya sebagai sentra pengolah pakaian jadi, sepatu, sandal, tas, dompet, dan komoditas lain dari kulit yang sangat produktif, juga turut memacu produktivitas penyamakan kulit di Kabupaten Garut. Setidaknya hal ini dapat diamati dari peningkatan jumlah unit usaha dan kapasitas produksi yang terjadi setiap tahun. Dari tahun ke tahun, permintaan kulit tersamak Garut datang dari berbagai daerah dalam lingkup nasional, regional, dan internasional. Data terakhir dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Garut, kulit tersamak Garut telah diekspor ke Malaysia, Taiwan, Cina dan Singapura dengan volume sebanyak 1.850.000 Sqf senilai 1.887.408 US$. Rata-rata kapasitas produksi per tahun adalah 7.659.250 kg/ 9.360.000 sqf. Adapun data terakhir yang kami miliki mencatat potensi industri penyamakan kulit per tahun adalah sebagai berikut : |
Uraian | Formal | Non Formal | Jumlah |
Unit Usaha | 20 | 330 | 350 |
Tenaga Kerja | 255 | 1.495 | 1.750 |
Investasi (000 Rp) | 15.500.000 | 15.238.080 | 30.738.080 |
Nilai Produksi (000 Rp) | 0 | 50.315.100 | 50.315.100 |
Sumber : Dinas Perindag PM Kabupaten Garut |